Berbicara
kupu kupu, siapa sih yang gak terpikat dengan hewan satu ini.. semua mengakui
keindahannya, terutama sayapnya yang berwarna warni dan berbeda dari setiap
spesies. Kupu-kupu adalah binatang yang biasa kita jumpai di sekitar
kita, baik di perkotaan,di desa, dan di di dalam hutan. Kupu-kupu, bagi
sebagian orang mungkin tidak terlalu diperhitungkan. Namun satwa ini memiliki
peran penting dalam ekosistem yaitu sebagai pollinator atau penyerbuk
sehingga alam ini lebih seimbang.
Karena keindahannya, beberapa jenis
kupu-kupu yang eksotik (dari segi bentuk dan warna sayap) banyak dicari oleh
kolektor untuk dijadikan insectarium (figura yang berisi spesimen
serangga) sebagai hiasan dinding seperti di negara China, Jepang, Korea, dan
lainnya. Hal ini tentu mengancam keberadaan kupu-kupu tersebut di alam, dan
salah satu yang terancam adalah Kupu-kupu Raja (Troides helena). Satwa ini dilindungi dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, tercantum
dalam Lampiran II CITES, dan status dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List (pada
2008 belum dimasukkan/data deficient).
Troides helena digolongkann
kedalam famili Papilionidae dan tersebar di wilayah
Indomalaya/Austaralasia.Deskripsi pertama kali oleh Linnaeus tahun 1758.
Memiliki rentang sayap antara 13-17 cm. kupu-kupu ini unik karena hanya
memiliki satu tanaman inang bagi makanan ulat yaitu sirih hutan (Aristolochia sp.). Pada saat
menjadi kupu-kupu, antara individu jantan dan betina memiliki morfologi yang
sedikit berbeda. Identifikasi yang paling mudah yitu pada individu jantan
memiliki warna kuning pada sayap belakang (hind
wings) yang lebih tebal atau pekat dengan noda (dot) hitam yang lebih
sedikit jika dibandingkan dengan individu kupu-kupu betina. Setelah kupu-kupu
jantan dan betina melakukan perkawinan (matting) maka sang kupu-kupu Troides
helena betina akan mencari tanaman sirih hutan atau Aristolochia ssp. untuk meletakkan
telur.
gambar 1. Troides helena dewasa (Foto kiri) individu jantan, (Foto kanan) individu betina
Kupu-kupu raja Troides helena, merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia dan
keberadaannya di Gunungkidul sangat terbatas. Kawasan Gunung api purba di
Nglanggeran-Patuk, Gunungkidul merupakan salah satu habitatnya yang cukup aman.
Kabupaten Gunungkidul terkenal dengan kawasan karst dan salah satu kawasan
karst tropis yang memiliki nilai-nilai geologi dan keanekaragaman hayati
unik. Beberapa lokasi kecamatan di Gunungkidul memiliki kawasan karst yang
berpotensi sebagai hidrologi dan fungsi ekologis dan sudah terdaftar dalam
perencanaan tata ruang (Perda No.6 / 2011 Kabupaten Gunungkidul tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul).
Mengapa
kupu-kupu Troides helena merupakan
satwa langka dan dilindungi??? hal ini dikarenakan keterkaitan dengan
ketersediaan tanaman inang yaitu sirih hutan (Aristolochia spp.) yang tidak mendukung. Selain menjadi ini
dari kupu-kupu Troides helena, tanaman ini juga menjadi inang bagi
jenis kupu-kupu lainnya khususnya dari familia Papilionidae lainnya, salah
satunya adalah Pachliopta aristolochiae. Jika tanaman sirih hutan
sudah terdapat telur dari kedua jenis ini maka ulat-ulatnya akan memakan habis
seluruh daun, bahkan juga memakan batangnya sehingga menyebabkan tanaman ini
mati sebelum sempat berbuah ataupun regenerasi bagian lainnya. Di indonesia
sendiri ada dua jenis sirih hutan yaitu Aristolochia faveolata dan Aristolochia tegala. Selain itu, penangkapan besar-besaran
untuk dibuat sebagai awetan insectarium juga turut memperparah
penurunan populasi dari kupu-kupu Troides
helena.
gambar 2. (foto kiri) telur diletakkan pada pohon inang Aristolochia ssp., (foto kanan) insert telur
Untuk itu, upaya nyata bagi penyelamatan
kupu-kupu raja selain perlindungan habitat dan pengembangbiakan secara alami
adalah mendorong Pemerintah agar lebih memperhatikan kawasan-kawasan karst,
terutama habitat Troides Helena dan
Aristolochia sp di kawasan Gunungapi purba Nglanggeran sebagai lokasi ekowisata
sekaligus lokasi penyelamatan habitat Troides helena dan Aristolochia sp.
Penyadartahuan kepada masyarakat luas terhadap keberadaan kupu-kupu dan pakan
alam tersebut agar mendorong kepedulian masyarakat untuk ikut melindungi
sebagai upaya penyelamatan bersama agar tidak punah di kemudian hari.
daftar pustaka :
http://www.biodiversitywarriors.org/kupu-kupu-raja-troides-helena-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar