FORMAT PENULISAN LAPORAN
FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSTIAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2014
A. Jenis dan Ukuran Kertas
(jelas)
Kertas A4 (Panjang 29,7 cm dan lebar 21 cm).
B. Format Penulisan
1. Huruf pada halaman judul
(jelas)
2. Huruf pada naskah
(jelas)
3. Bilangan dan satuan
(jelas)
4. Jarak antar baris
(jelas)
5. Baris tepi
Pengisian ruang kertas harus penuh dan dibuat sedemikian rupa sehingga
jarak dari:
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
6. Alinea baru
(jelas)
7. Permulaan kalimat
(jelas)
8. Catatan kaki
(jelas)
9. Bab, Sub-bab, Sub-subbab
a. Bab : ditulis simetris di tengah, dengan jarak 4 cm dari
tepi atas, semua huruf ditulis dengan huruf kapital
tanpa diakhiri titik. Judul Bab sebaiknya dicetak
tebal dengan huruf yang lebih besar dari times
new roman font 12 dan langsung dimulai dengan
angka Romawi.
Contoh:
I. PENDAHULUAN
b. Sub-bab : ditulis dari batas kiri dan setiap suku kata diawali
dengan huruf besar, kecuali kata penghubung atau
kata depan tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama
sesudah sub-bab dimulai dengan alinea baru.
Contoh:
C. Latar Belakang
c. Sub-sub-bab : ditulis dari batas kiri dan hanya huruf pertama
judul sub-sub-bab yang ditulis dengan huruf besar
dan tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama sesudah
sub-subbab dimulai dengan alinea baru.
Contoh:
B. Cara Kerja
1. Pembuatan medium
10. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah,
gunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat
rinciannya. Penggunaan tanda simbol seperti : *, #, -, ^, •, dan lain-lain
tidak diperkenankan.
11. Penomoran
(jelas)
12. Persamaan atau rumus
(jelas)
C. Penomoran
1. Halaman
(jelas)
2. Gambar dan Tabel
(jelas)
D. Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar dibuat sedmikian rupa dan harus terletak di belakang
kalimat yang mengacunya, tetapi apabila tabel atau gambar terlalu besar dan
ruang halaman tidak mencukupi, maka dapat diletakkan pada halaman
berikutnya.
Keterangan: Penomoran tabel dan gambar tidak dibedakan bab, semuanya
urut dari awal hingga akhir dengan angka arab (1,2,3 dan seterusnya)
1. Tabel
a. Nomor tabel yang diikuti judul ditempatkan di atas tabel, sejajar
dengan sebelah kiri tabel, tanpa diakhiri titip dengan format rata kanan
kiri (justify). Judul harus memuat informasi isi tabel secara
keseluruhan.
Contoh:
Tabel 1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan B.
subtilis
Suhu
Pertumbuhan
E. coli B. subtilis
4 °C - ++
37 °C +++ +++
55 °C - -Keterangan: - tidak ada; + sedikit; ++ sedang; +++ banyak
Penulisan data dalam tabel dibuat proporsional, diletakkan di tengah
tabel . Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali sangat panjang, sehingga
tidak dapat ditulis dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel,
dicantumkan kata lanjutan tabel … tanpa judul. Juka tabel terlalu
panjang atau lebih dari 2 halaman dan dianggap mengganggu isi
naskah, maka diletakkan di lampiran.
b. (jelas)
c. (jelas)
d. (jelas)
e. (jelas)
2. Gambar
Gambar diletakkan di tengah, dan ditampilkan beserta sumbernya.
Keterangan gambar dapat diletakkan pada ruang kosong disebalah kanan
gambar atau pada judul gambar.
Gambar 1. Reaksi dekarboksilasi lisin menjadi cadaverine oleh lisin
dekarboksilase (Lord dan Bralley, 2008)
E. Bahasa, Kalimat dan Tulisan Ilmiah
(Jelas)
F. Sitasi Pustaka
Semua pernyataan atau keterangan yang dikutip atau disitasi dalam naska h
harus dicantumkan sumbernya.
Sistematika penulisan sitasi dan daftar pustaka menggunakan bahasa
Indonesia (dan, dkk., edisi, hal., dan lain-lain)
1. Nama penulis dalam naskah.
a. Penulis yang karyanya diacu dalam uraian naskah hanya
disebutkan nama akhirnya, diikuti koma dan tahun.
Contoh:
Menurut Calvin (1978) …
b. Jika penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya dicantumkan
denan kata penghubung dan.
Contoh:
Pinolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstorm, 1943) menghasilkan
…
c. Jika penulis lebih dari dua orang, maka ha nya nama akhir penulis
pertama yang dicantumkan diikuti dengan kata dkk.
Contoh:
Bensin dibuat dari methanol (Meisel dkk., 1976).
d. Setelah nama penulis diberi tanda koma dan diikuti tahun.
2. Nama penulis dalam daftar pustaka
a. Semua penulis (tanpa kecuali) harus dicantumkan namanya, tidak
diperkenankan menggunakan kata dkk.
b. Format penulisan rata kanan kiri (justify) dengan baris kedua dan
seterusnya menjorok sejauh 1 tab (1,25 cm)
c. Urutan penulisan untuk buku adalah Nama. Tahun. Judul buku
(miring) edisi. Penerbit, Lokasi Publikasi.
Contoh:
O’Brien, J.A. dan Marakas, J.M. 2011. Management Information
Systems edisi ke-10. McGraw-Hill, New York.
d. Urutan penulisan untuk jurnal adalah Nama. Tahun. Judul
Jurnal. Nama Jurnal (miring) Volume (Nomor): Halaman.
Keterangan:
i. Penulisan ilmiah seperti nama marga dan spesies tetap miring.
ii. Penulisan judul jurnal menggunakan Sentence case (huruf
kapital hanya pada huruf pertama pada awal kalimat)
Contoh:
Frank, J.F. 1988. Enteropathogenic Escherichia coli. Journal of
Food Technology 42 (4): 192-193.
Hill, P. G. dan Wells, T. N. 1983. Bromocresol purple and the
measurement of albumin: Falsely high plasma albumin
concentrations eliminated by increased reagent ionic
strength. Annals of Clinical Biochemistry 20 (5): 264-270.
e. Urutan penulisan untuk referensi internet adalah Nama. Tahun.
Judul (miring). Alamat URL (lengkap). Tanggal bulan tahun
diakses.
Contoh:
Johnson, J.R., Murray, A.C., Kuskowski, M.A., Schubert, S.,
Prere, M.F., Picard, B., Colodner, R. dan Raz, R. 2005.
Distribution and characteristics of Escherichia coli clonal
group A. http://wwwnc.cdc.gov/eid/article/11/1/pdfs/04-0418.pdf. 12 Februari 2014.
f. Urutan penulisan untuk chapter dalam buku adalah Nama. Tahun.
Judul Chapter. Dalam: Nama Editor. Judul buku (miring)
edisi, halaman. Penerbit, Lokasi Publikasi.
Contoh:
Truper, H.G. 2001. Etymology in Nomenclature of Prokaryotes.
Dalam: Boone, D.R. dan Castenholz, R.W. (eds). Bergey’s
Manual of Systematic Bacteriology edisi ke-2, hal. 253-287.
Springer-Verlag, New York.
g. Urutan penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi adalah Nama.
Tahun. Judul. Naskah Skripsi S-1/Tesis S-2/Disertasi S-3
(miring). Fakultas Universitas, Lokasi publikasi.
Contoh:
Kerans, F.F.A. 2011. Optimasi lama waktu maserasi dan volume
metanol terhadap aktivitas antibakteri ekstrak Padina sp.
(Linn.) pada Klebsiella pneumonia MGH 78578,
Staphylococcus aureus SNCC 0047, dan Bacillus subtilis
SNCC 0061. Naskah Skripsi S-1. Fakultas Teknobiologi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
h. Urutan penulisan untuk seminar/konferensi adalah Nama. Tahun.
Judul. Di dalam: Nama seminar/konferensi. Tanggal. Lokasi.
Halaman.
Contoh:
Michael, R. 2011. Integrating innovation into enterprise
architecture management. Dalam: Proceeding on Tenth
International Conference on Wirt-schafts Informatik. 16-18
Februari 2011. Zurich. Hal. 776-786.
i. Urutan penulisan untuk sumber terbitan organisasi adalah
Organisasi. Tahun. Judul (miring) edisi. Penerbit, Lokasi
Publikasi.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ke-2. Balai Pustaka, Jakarta.
j. Urutan penulisan untuk sumber koran adalah Nama. Tanggal
Bulan Tahun. Judul. Koran (Miring): Halaman (kolom).
Contoh:
Budiarso, I.T. 24 Desember 1995. Suami Mandul dan Menurun
Keperkasaannya: Akibat Pencemaran Mitotoksin dan
Pestisida? Kompas: 11 (kolom 6-8).
k. Penulisan halaman pada sumber buku (opsional) dapat diletakkan
di akhir dengan format Hal. halaman-halaman.
Contoh:
Rajkowski, K.T. dan Bennett, R.W. 2003. Bacillus cereus. Dalam:
Miliotis, M.D. dan Bier, J.W. (Editor) International
Handbook of Foodborne Pathogens. Marcel Dekker, New
York. Hal. 27-39.
l. Untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan
diacu dari suatu sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan
tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan denngan spasi
dengan kata “diacu dalam” yang dicetak miring, diikuti nama
pengarang dan tahun penerbitan pustaka sekunder.
Contoh:
Powell (1958) diacu dalam Forbes (1972) … atau …(Powel,
1958 diacu dalam Forbes, 1972).
Selanjutnya dalam Daftar Pustaka kedua artikel ini harus
dicantumkan. Dalam menulis karya tulis ilmiah, pengacuan
terhadap pustaka yang tidak pernah dibaca sendiri sangat tidak
dianjurkan.
m. Jarak antar penulis dalam daftar pustaka adalah 2 spasi, dan jarak
antar baris adalah 1 spasi (opsional)
n. Penulis dalam daftar pustaka dibuat urut berdasarkan abjad (al-phabetically)
3. Nama penulis lebih dari satu suku kata
(jelas)
4. Nama dengan garis penghubung
(jelas)
5. Nama yang diikuti dengan singkatan
(jelas)
6. Derajad kesarjanaan tidak perlu dicantumkan.
(jelas)
7. Nama ilmiah
(jelas)