Sabtu, 08 Maret 2014

LAPORAN AKHIR BIOPROSPEKSI DAN KEWIRAUSAHAAN BAKSO BELAY (BELALANG-AYAM)



LAPORAN AKHIR BIOPROSPEKSI DAN KEWIRAUSAHAAN
BAKSO BELAY (BELALANG-AYAM)






Disusun Oleh               : Maria Esalfa Roosari ( 130108393 )
    Muryaningsih ( 130801400 )
    Trifonia javalin (130801417 )
Dosen Pengampu         : Drs. B. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc.


UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2013


ABSTRAK
Orang Indonesia sebagian besar mempunyai masalah dengan asupan gizi, salah satu diantaranya protein.  Malnutrisi protein mengkontribusi hampir 50% dari kematian anak-anak balita di seluruh negara berkembang. Penyakit kwashiorkor, marasmus, kanker payudara, kanker usus besar, penyakit jantung adalah contoh penyakit yang diakibatkan kekurangan protein. Kenyataan itulah yang membuat kami tergerak untuk berinovasi melakukan pengolahan makanan tinggi dengan memanfaatkan sumber daya alam. Pada bakso goreng belay ini digunakan 2 bahan utama yaitu belalang dan daging ayam. Kandungan belalang Protein 62,2 %, Karbohidrat, Vitamin A, B, B1, B2, B6, E, dan C, Kalsium, magnesium, sodium dan  fosfor, zat besi dan  zinc. Kandungan ayam Sumber energi, Sumber protein, lemak, dan karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat besi, Vitamin A, C, E.

I.         PENDAHULUAN
A.           Latar belakang
Orang Indonesia sebagian besar mempunyai masalah dengan asupan gizi, salah satu diantaranya protein.  Malnutrisi protein mengkontribusi hampir 50% dari kematian anak-anak balita di seluruh negara berkembang. Penyakit kwashiorkor, marasmus, kanker payudara, kanker usus besar, penyakit jantung adalah contoh penyakit yang diakibatkan kekurangan protein. Namun, karena kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang cenderung rendah, masyarakat tidak dapat mencukupi asupan gizi mereka dengan baik.
Protein sebenarnya didapat dari berbagai makanan yang harganya relatif murah. Pandangan masyarakat yang menganggap bahwa makanan dengan harga mahal adalah makanan yang mengandung banyak gizi, menyebabkan mereka tidak memperdulikan berbagai makanan sederhana yang dapat ditemukan dari lingkungan hidup sekitar dan bahkan kandungan gizi termasuk kandungan proteinnya jauh lebih besar.
B.            Rumusan masalah
1.    Kurangnya asupan gizi protein pada kebanyakan masyarakat Indonesia
2.    Belalang yang kaya akan protein masih belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat
3.    Konsep penyajian produk yang kreatif sehingga meningkatkan selera konsumen
C.            Tujuan program
1.    Memperkenalkan kepada masyarakat akan manfaat dan kandungan belalang
2.    Meningkatkan nilai jual belalang sebagai makanan yang layak dikonsumsi dan bergizi tinggi
3.    Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya hayati yang ada dilingkungan sekitar
4.    Membantu mencukupi kebutuhan protein dalam tubuh
D.           Luaran yang diharapkan
Diharapkan dengan berwirausaha bakso belay dapat melatih soft skill mahasiswa dalam berwirausaha dengan memanfaatkan kekayaan alam dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Kegiatan ini juga membantu mahasiswa berfikir kreatif namun tetap berfikir kritis akan perkembangan dunia modern.
E.            Kegunaan program
Penambahan belalang pada bakso goreng bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi protein pada bakso. Sangat cocok untuk dikonsumsi anak anak yang sedang dalam proses pertumbuhan. Dalam produk ini terkandung protein yang membantu pertumbuhan, perkembangan sel dan jaringan, regenerasi sel, mengatur kerja hormon dan enzim, mencegah malnutrisi pada balita.


II.      TINJAUAN PUSTAKA

A.           Gambaran Umum Rencana Usaha
Keunggulan produk ini adalah dengan terciptanya makanan baru yaitu bakso goreng belalang-ayam dapat menggugah minat konsumen untuk mencoba cita rasa dari belalang tersebut. Kandungan gizi yang cukup banyak apabila dibandingkan dengan bakso goreng lain, dapat membuat konsumen dapat lebih tertarik dan berminat untuk  mengkonsumsi bakso belalang.
Kelemahannya banyak orang yang beranggapan buruk ketika mendengar bakso yang terbuat dari belalang. Seekor serangga hama yang bagi beberapa kalangan dianggap tidak layak dikonsumsi. Halangan lain adalah banyak orang yang mengira bahwa bakso goreng ini akan menimbulkan alergi, terutama bagi yang mempunyai alergi terhadap serangga dan protein tinggi, walaupun sudah dijelaskan bahwa bakso goreng ini dijamin tidak membuat alergi karena telah dicampur dengan daging ayam.
Penentuan harga jual ditentukan Rp 4.000,00 untuk tiap kemasan yang berisi 6 butir bakso goreng. Hal ini dipertimbangkan bahwa sasaran utama produk bakso belalang adalah masyarakat dan mahasiswa, sehingga dengan harga jual yang tidak terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan. Namun, harga tersebut juga ditentukan berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi bakso belalang, sehingga telah diperhitungkan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh. 



III.   METODE PENDEKATAN

Promosi akan dilakukan dengan cara diberitahukan melalui lisan dan tulisan. Promosi dengan lisan berarti secara langsung menyebarluaskan berita dari mulut ke mulut. Sedangkan promosi untuk tulisan bisa digunakan poster atau brosur. Sasaran awal dalam mempromosikan produk ini adalah dengan dijual kepada mahasiswa di lingkungan kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan juga kepada teman kost di daerah babarsari. Apabila dengan berjualan ke mahasiswa dan teman telah laku dan padat diterima dengan baik maka akan diperluas lagi ke masyarakat daerah babarsari.



IV.   PELAKSANAAN PROGRAM

A.           Waktu dan tempat pelaksanaan
1.    Pelaksanaan pembuatan
Hari, Tanggal
Minggu dan Jumat, 24 dan 29 november 2013
Tempat
Asrama Kost Putri, Kompleks Dirgantara 2 nomor 2, Sleman, Yogyakarta 55281
2. pelaksanaan penjualan
Hari, Tanggal
Senin dan Jumat, 25 dan 29 november 2013
Tempat
Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta

B.            Tahapan Pelaksanaan / jadwal Faktual pelaksanaan
Hari, Tanggal
Waktu
Tempat
Keterangan
Jumat , 22 November 2013
09.00 – 13.00
Gunungkidul
Perjalanan membeli belalang
Minggu, 24 november 2013
06.00-07.00
Pasar Pathuk YK
Belanja Ayam
13.00 – 15.00
Citrouli, Mirota kampus Babarsari
Belanja Bahan
18.30- 19.30
Asrama Kost Putri, Kompleks Dirgantara 2 nomor 2
Pembuatan Adonan
Senin , 25 November 2013
04.00-05.30
Asrama Kost Putri, Kompleks Dirgantara 2 nomor 2

Menggoreng adonan bakso
05.30- 06.30
Pengemasan produk
09.00 – 13.00
kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Penjualan
Kamis, 28 November 2013
06.00-07.00
Pasar Pathuk YK
Membeli Daging ayam
09.00-12.00
Gunungkidul
Membeli belalang
17.00-18.00
Mirota Kampus Babarsari
Beli bahan
Jumat, 29 November 2013
03.00-04.00
Asrama Kost Putri, Kompleks Dirgantara 2 nomor 2
0000000
Pembuatan adonan
04.00-05.30
Menggoreng adonan bakso
05.30- 06.30
Pengemasan produk
08.00-10.00
kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Penjualan
12.00-13.30

C.            Instrumen pelaksanaan
Alat
Blender daging, blender bumbu, wajan, kompor, baskom, mangkok, staples, spatula, penyaring, pembungkus mika, plastik, tusuk gigi, gunting, pisau
Bahan
Belalang, daging ayam, telur, tepung tapioka, tepung mayzena, minyak goreng, merica, garam, soda kue, bawang putih, bawang merah, penyedap rasa, saus, air.
Sarana
Sepeda motor
Prasarana
Bensin

D.           Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
No
Komponen
jumlah
Harga satuan ( Rp)
Total biaya ( Rp )
Pembiayaan
1
bensin
2 liter
6500
13.000
Iuran kelompok
2
belalang
250 gr
15.000
30.000
3
Daging ayam
1 kg
50.000
50.000
4
Telur
10 butir
1.000
10.000
5
Tepung Tapioka
2 bungkus (2 kg)
6.200
12.400
6
Tepung mayzena
1 bungkus (200 gr)
8.000
8.000
7
Minyak
2 liter
11.300
22.600
8
Bawang putih
¼ kg
3000
3000
8
Bawang merah
¼ kg
7500
7500
9
Merica Halus
1 bungkus ( 50 gr )
6100
6100
10
Garam
1 bungkus ( 200 gr )
800
800
11
Penyedap rasa
1 bungkus 50 gr
1800
1800
12
Saus
1 botol 340 ml
7300
7300
13
Soda kue
1 bungkus
2000
2000
14
Pembungkus mika besar
3 pack (@10 )
2500
7500
15
Tusuk gigi
1 set
1800
1800
16
Plastik 0,25 kg
1 set
3300
3300
17
Poster
1 lembar
5000
5000
Sub total
192.100


V.      HASIL DAN PEMBAHASAN

A.           Hasil
Produk berupa bakso goreng yang bernama Bakso Belay ini diambil dari kata Belalang-Ayam. Penjualan dilakukan di Kampus 2 Gedung Tomas Aquinas Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penjual menawarkan produk ke kantor-kantor yang ada di kampus 2 dan juga diedarkan ke semua mahasiswa dari lantai dasar sampai lantai 4.  Tanggapan konsumen bermacam-macam dan sebagian besar merupakan kritik dan juga saran atas Bakso Belay. Ada konsumen yang mengatakan bahwa rasa dari bakso goreng itu sudah enak tetapi tekstur masih harus diperbaiki, ada juga yang mengatakan bahwa rasa maupun tekstur masih kurang memuaskan. Dan saran dari sebagian besar konsumen adalah supaya penambahan dan pencampuran bumbu harus diperhatikan agar menghasilkan rasa yang nikmat dan tekstur yang bagus.
B.            Pembahasan
Produk untuk penjualan hari pertama pada hari Senin, 25 November 2013 mempunyai rasa yang sudah enak tetapi memiliki tekstur yang kurang baik karena adanya kesalahan pada saat pembuatan bakso. Pembuatan bakso yang seharusnya dilakukan satu waktu antara membuat adonan dengan menggoreng, tetapi kami membuat adonan pada malam hari dan menggorengnya pada keesokan harinya, dan itu membuat bakso tidak bisa mengembang dengan baik dan menghasilkan tekstur yang kurang baik juga. Karena adanya rasa pesimis dalam diri kami saat melihat produk kami itu, maka kami berfikir untuk menjualkan produk kami, dengan harga yang cukup murah dengan pertimbangan supaya produk kami bisa laku. Tetapi ternyata dengan menjual produk kami dengan harga yang murah maka kami rugi. Jadi untuk penjualan hari pertama kami mengalami kerugian ± 50%.
Kemudian produk untuk penjualan hari kedua pada hari Jumat, 29 November 2013 menghasilkan produk yang jauh lebih baik daripada hari pertama. Kami berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan pada saat pembuatan hari pertama, meskipun masih ada sedikit kekurangan dalam produk kami yang kedua, yaitu tekstur untuk bakso yang bagian luar terlalu keras, hal itu disebabkan karena waktu pendiaman adonan kurang lama, sehingga bumbu pada adonan tidak tercampur secara merata. Pada hari kedua penjualan produk kami ini, kami memilih untuk menaikkan harga sehingga pada hasilnya kami memperoleh keuntungan yang cukup untuk menutupi modal awal kami.



VI.             SIMPULAN DAN SARAN

Menurut kami, kegiatan ini sangat berkesan, karena kita dapat belajar bagaimana cara untuk berwirausaha dengan baik. Kegiatan ini juga mengajarkan kami, bahwa segala sesuatu itu ada resikonya, dalam berwirausaha ada yang disebut untung dan rugi, kita hanya harus mempersiapkan diri dalam menghadapi segala resiko yang akan terjadi itu. Ada juga banyak hal yang kami alami dan rasakan dari awal kegiatan ini hingga selesainya.  Kegiatan ini juga membantu kami berfikir lebih kreatif terhadap sumber daya alam untuk dijadikan suatu produk baru yang unik dan bernilai gizi tinggi.


VII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Mengurai Kandungan Gizi Daging Ayam. http://sumber-protein.blogspot.com / 2012/12/mengurai-kandungan-gizi-daging-ayam.html (23 November 2013 )

Candra, A. 2012. Jangan Sepelekan Kandungan Gizi Belalang . http://health.kompas.com /read/ 2012/11/06/06393161/ Jangan.Sepelekan.Kandungan.Gizi.Belalang (23 November 2013 )


 

LAMPIRAN

IMG_20131128_172248.jpgphoto0296.jpgphoto0297.jpg
Gambar 1. Belalang                Gambar 2. Bahan                    Gambar 3. Alat
IMG_20131124_205416.jpgIMG_20131125_055702.jpgphoto0300.jpg
Gambar 4. Adonan                 Gambar 5. Bakso yang            Gambar 6. Saos
      telah di goreng
photo0303.jpgphoto0304.jpgphoto0302.jpg
Gambar 7. Konsumen        Gambar 8. Sedang menawarkan     Gambar 9. Konsumen
                                             Produk kepada konsumen
Publication4.jpg



Gambar 10. Brosur Bakso BelAy
Perhitungan Harga Jual

Penjualan pertama, senin 25 November 2013
terjual
= 7 butir x 31 kemasan
= 217 butir bakso
Untuk tester
= 10 butir
Untuk percobaan
= 3 butir
Total produk
=230 butir bakso
Harga Jual
= Rp. 3.000,00 x 31 kemasan
Total perolehan
= Rp 93.000,00

Penjualan kedua, jumat 29 November 2013
Produk terjual :

a. Kemasan Kecil
= 6 butir x 19 kemasan
= 114 butir
b. Kemasan Besar
= 8 butir x 8 kemasan
=64 butir
Untuk percobaan
= 3 butir
Untuk Tester
= 7 Butir
Total produk
188 butir bakso
Harga Jual :

a. kemasan besar

= 8 kemasan x Rp 5.000,00
= Rp 40.000,00
b. kemasan kecil
=19 kemasan x Rp 4.000,00
= Rp 76.000,00
Total Perolehan
Rp 116.000,00

Ø Total pendapatan penjualan hari pertama dan kedua = Rp 93.000,00 + Rp 116.000,00
                                                                                                 = Rp 209.000,00

Ø Keuntungan yang diperoleh  = pendapatan – modal awal
= Rp 209.000,00 – Rp 192.100,00
= Rp 16.900,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar